LBM PCNU Bandung Barat Gelar Bahtsul Masail Kelima di Pesantren Manbaul Falah Cihampelas

Breaking News

LBM PCNU Bandung Barat Gelar Bahtsul Masail Kelima di Pesantren Manbaul Falah Cihampelas

 


Bandung Barat – Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PCNU Kabupaten Bandung Barat kembali menyelenggarakan Bahtsul Masail, sebuah forum diskusi ilmiah yang membahas permasalahan keagamaan yang relevan dan aktual di masyarakat. Acara yang berlangsung pada Rabu, 30 Oktober 2024 ini digelar di Pondok Pesantren Manbaul Falah, Desa Cipatik, Kecamatan Cihampelas, dan dihadiri oleh berbagai perwakilan pesantren se-Bandung Barat.

Acara tersebut dibuka oleh Wakil LBM PCNU KBB, yang menyampaikan apresiasinya atas dukungan dan partisipasi semua pihak, khususnya Pesantren Manbaul Falah yang telah bersedia menjadi tuan rumah. "Alhamdulillah, kita bisa menyelenggarakan kembali Bahtsul Masail yang diadakan setiap satu bulan sekali. Terima kasih kepada Manbaul Falah yang telah memfasilitasi kami," ujarnya. Ia menekankan pentingnya sikap reaktif dalam menyikapi persoalan-persoalan keagamaan yang muncul di tengah masyarakat, sesuai dengan prinsip partisipatif, aktif, dan reaktif yang diamanatkan dalam Perkum NU. 

Topik yang dibahas pada Bahtsul Masail kali ini mengangkat isu tentang safar atau perjalanan, yang menjadi tren di kalangan masyarakat saat ini. Dalam deskripsi masalah yang diajukan, safar yang kini populer dengan sebutan "healing" sering kali dilakukan tidak hanya untuk keperluan bisnis tetapi juga sebagai bentuk wisata dan rekreasi. Diskusi ini menjadi penting mengingat banyaknya umat Muslim yang melakukan perjalanan dengan tujuan yang beragam, dan mereka perlu memahami batasan-batasan syariat yang terkait dengan status musafir, terutama dalam hal rukhsah atau keringanan yang diberikan kepada mereka yang berstatus musafir.

Rois Syuriah PCNU KBB, KH Aa Maulana ZA, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada ketua LBM dan seluruh peserta yang hadir. “Semoga perjalanan Bahtsul Masail ini menjadi bagian dari program NU Bandung Barat yang bermanfaat untuk NU dan masyarakat secara luas,” ungkapnya dengan penuh harapan.

KH Ahmad Ali Sururi, pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Falah, turut menyampaikan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan kepada pesantren ini sebagai tuan rumah. “Merupakan suatu kehormatan luar biasa, pada hari ini Manbaul Falah menjadi tuan rumah Bahtsul Masail yang kelima,” tuturnya. Ia juga berharap agar LBM PCNU Bandung Barat senantiasa maju dan memberikan keberkahan bagi masyarakat.

Pertanyaan yang diajukan dalam diskusi ini termasuk apakah seseorang yang menginap di hotel saat melakukan perjalanan masih dianggap musafir, serta faktor-faktor apa saja yang dapat menghentikan status safar seseorang. Diskusi ini diharapkan mampu memberikan jawaban yang bermanfaat dan membimbing masyarakat dalam memahami aspek-aspek hukum terkait perjalanan dan safar dalam Islam.

Dengan kehadiran para tokoh agama dan ulama dari berbagai pondok pesantren di Bandung Barat, acara Bahtsul Masail ini diharapkan dapat menjadi wadah yang terus memberikan pencerahan dan solusi bagi berbagai persoalan keagamaan yang dihadapi oleh masyarakat.


Pewarta: Gari Abdul Jabbar

© Copyright 2022 - NU KBB Online